Pengertian dan Azaz Supervisi Pendidikan

Supervisi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang atasan kepada seorang bawahan untuk membantu memecahkan masalah-masalah dalam suatu pekerjaan. Dalam lingkup pendidikan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada guru serta siswa dalam rangka membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru dan siswa. Supervisi harus dilakukan secara sistimatik, demokratik, kooperatif dan bertujuan.
Supervisi dalam dunia pendidikan untuk membantu tenaga pendidik agar lebih meningkatkan kinerja yang profesional. Supervisor tugasnya adalah melihat, menilik dan mengawasi orang yang disupervisi agar lebih maju dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki atau meningkatkan proses belajar murid, untuk mencapai hasil belajar maksimal
Hakikat supervisi pendidikan merupakan kegiatan-kegiatan
  • Inspeksi (pengawasan) mencari kesalahan, seorang guru atau kepala sekolah hal ini kurang disukai
  • Penilikan dan pengawasan – Tidak semata-mata mencari kesalahan akan tetapi juga memperhatikan hal yang sudah dianggap baik untuk dilanjutkan pengembangannya
  • Monitoring (memantau) kegiatan untuk mengumpulkan data pelaksanaan suatu program sebagai bahan penilaian
  • Evaluasi yaitu kegiatan untuk membandingkan suatu objek dengan kriteria yang sudah ditetapkan
Guru memerlukan supervisi pendidikan sebagai bahan untuk lebih meningkatkan kinerjanya, untuk mengetahui kekurangan dan berusaha untuk memperbaikinya, Untuk meningkatkan profesional guru sehingga mutu pendidikan meningkat, Mengukur sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai guru.
Supervisi yang diperlukan guru meliputi dua aspek yaitu :
  • Supervisi Akademis yang menitikberatkan pada pengamatan supervisi terhadap kegiatan akademis
  • Supervisi managerial menitik beratkan pada aspek pengelolaan dan administrasi sekolah sebagai pendudukung pembelajaran
Seorang kepala sekolah dalam menciptakan suatu iklim pertumbuhan profesional melalui supervisi pendidikan
  • Kepemimpinan demokrasi
  • Menunjukkan kekurangan kinerja guru mencari (mengarahkan upaya memperbaiki kekurangan)
  • Membina kerjasama dengan baik
  • Memberi kesempatan untuk mengembangkan air agar lebih profesional
  • Memutuskan suatu masalah secara profesional, melalui kerja sama yang baik
Contoh kongkrit layanan profesional supervisi pendidikan melalui salah satu bidang studi
  • Mengawasi pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar
  • Kesesuaian tujuan dengan metode yang dipilih media yang tepat
  • Cara penyampaian materi
  • Hasil yang dicapai
  • Menilai pelaksanaan KBM yang dilakukan guru dari perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
  • Mengkoreksi kesalahan yang dilakukan guru
  • Mengarahkan guru secara profesional
Prinsip Supervisi Pendidikan
  • Prinsip Ilmiah
  • Supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif
  • Diperlukan perekam data
  • Supervisi dilaksanakan sistimasi, berencana dan kontinu
Prinsip Demokrasi
Supervisi yang dilakukan berdasarkan hubungan yang akrab untuk menciptakan rasa aman dalam menjalankan tugasnya
Prinsip Kerjasama
Memberi support, mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama
Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas, menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan menakutkan
Indikator Supervisi yang mempertimbangkan prinsip positif adalah supervisi yang berprinsip demokrasi dan kooperatif artinya supervisi :
  • Tidak otoriter
  • Tidak mencari kesalahan guru
  • Tidak bertindak sebagai inspektur
  • Tidak menganggap dirinya lebih tinggi
  • Tidak boleh memperhatikan hal-hal yang kecil saat mengajar
  • Tidak boleh lekas kecewa
Supervisi mempertimbangkan prinsip negatif artinya supervisor :
  • Mudah kecewa
  • Merasa lebih tinggi
  • Bertindak sebagai inspektur
  • Mencari kesalahan
  • Otoriter
Azas-Azas Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan adalah
Bagian terpadu dari program pendidikan
  • Memperlakukan manusi seutuhnya baik secara individual sosial, atau sebagai makhluk Tuhan
  • Bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional
  • Dilaksanakan secara musyawarah, saling menghormati, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang lain
  • Memperlihatkan kesejahteraan pegawai pendidik baik pemenuhan perorangan dan sosial
  • Dilaksanakan oleh guru yang sudah mendapat pendidikan dan latihan supervisi
Upaya-upaya yang baik yang dilakukan pengawas dalam pelaksanaan supervisi pendidikan adalah :
  • Menciptakan kenyanaman bagi orang yang disupervisi
  • Bukan untuk mencari kesalahan, menghargai setiap potensi dari orang yang disupervisi
  • Memberi bantuan dalam memecahkan suatu masalah
  • Bertindak objektif, demokratif dan kooperatif
  • Jika ada kekurangan dari orang yang disupervisi, memberikan motivasi dan mengarahkan dengan musyawarah.
Pelaksanaan supervisi harus berlandaskan pada pedoman pelaksanaan supervisi pendidikan sebab kalau tidak berdasarkan pada pedoman pelaksanaan supervisi pendidikan akan terjadi penyimpangan dari maksud dan tujuan supervisi pendidikan
Pedoman pelaksanaan supervisi pendidikan diantaranya adalah :
  • Tujuan Supervisi Pendidikan
  • Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan
  • Azas-azas Supervisi Pendidikan

 

Jenis-Jenis Penyakit Akibat Pemakaian Narkoba dan Solusi Pencegahan Akibat Narkoba

Penyakit berbahaya sebagai akibat dari penyalahgunaan narkoba dapat dibedakan atas 3 kelompok yaitu penyakit langsung karena narkoba,  penyakit akibat infeksi, karena cara pemakaian narkoba, dan penyakit sebagai akibat tidak langsung dari pemakaian narkoba
Penyakit langsung karena Narkoba
Penyakit ini adalah penyakit sebagai akibat dari kerusakan organ tubuh karena sel-selnya dirusak oleh narkoba
Penyakit infeksi karena cara pemakaian narkoba
Penyakit akibat penyalahgunaan narkoba yang lain adalah penyakit infeksi berbahaya, seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sipilis
Penyakit sebagai akibat Ikutan (tidak langsung) pemakaian narkoba
Karena kondisi fisik yang memburuk, tubuh lemah dan kehilangan kemampuasn untuk menangkal penyakit, pemakaian narkoba akan menjadi orang yang mudah terkena penyakit. Ia sering jatuh sakit dan cepat meninggal dunia. Pemakai narkoba biasanya tidak berumur panjang. Pemakai  narkoba kebanyak bagi orang-orang kalangan menengah ke atas hal ini diakibatkan oleh kelebihan dalam faktor ekonomi, pergaulan bebas dan kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya yang diakibatkan oleh kesibukan disamping tipisnya keimanan, peredaran narkoba di Indonesia semakin semarak, mengkhawatirkan, target utama pasar narkoba ini adalah para remaja.
Solusi Pencegahan
  • Tekad yang sangat besar dan yang lahir dari kesadaran sendiri yang tinggi
  • Tumbuhnya keimanan yang teguh
  • Sibuk dalam bekerja atau mengembangkan hoby
  • Kepeduliaan para orang tua
  • Tegaknya hukum dengan benar
  • Hindari mitos
 
Saat kita mencoba mengerjakan sesuatu dengan niat yang terfokus (focused intent), yang terjadi kita menggunakan conscious mind (otak kiri). Hal ini membatasi kita untuk mengakses unconscious mind (right brain) yang memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali lebih cepat dibanding si conscious.
Dalam banyak buku self-help sering diterangkan bagaimana kita membuat intent (niat) untuk mencapai apa yang kita inginkan. Selama ini banyak orang yang beranggapan intent sebagai “something that we want to happen”. Oleh karena itu conscious mind kita berusaha mencari intent yang positif dan membahagiakan.

Seringnya kita diajari bagaimana membuat intent yang sifatnya 3P: Positive, Precise, Present. Jadi intent didefinisikan diawal dan diusahakan untuk terjadi karena kita percaya skenario seperti itu yang paling bagus. Intent seperti ini bisa saja berhasil. Namun biasanya saat tidak berhasil, kita mungkin merasa gagal dan berpikir ada proses yang salah.
Conscious mind kita memiliki kemampuan terbatas. Hanya mampu memproses 5-10% dari realita yang terjadi. Oleh karenanya, intent yang kita definisikan dari conscious mind bersifat limiting (membatasi). Kita cenderung fokus pada apa yang kita inginkan. Disitu ada wanting (keinginan) dan expectation (harapan), yang apabila tidak terpenuhi bisa menimbulkan kekecewaan dan rasa frustasi. Akhirnya kita merasa tidak berdaya karena gagal mencapai yang kita inginkan.
Mendefinisikan intent dari conscious mind memberi kesan seolah-olah kita tahu yang terbaik, padahal barangkali ada lagi yang lebih baik kalau kita bersedia untuk let go (berserah diri).
Untuk mengakses the power of Unconscious Mind, fokus kita bukan pada “apa yang kita inginkan” tapi justru pada “let go”. Dengan let go kita melepaskan diri dari expectation tentang bagaimana segala sesuatunya mesti terjadi. Lantas kita pun membuka diri untuk menerima skenario lain yang lebih baik dibanding skenario yang kita pilih. Let go mengizinkan kita untuk bersyukur dalam menerima apa yang kita inginkan dan juga merasa nyaman untuk menerima seandainya yang kita inginkan itu tidak terjadi. Dalam kondisi ini kita tidak merasa powerless atau gagal.
Unconscious mind memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali lebih cepat dibanding si conscious. Melalui let go kita mengaktifkan unconscious mind yang memiliki akses ke infinite potentials (potensi tak terbatas) di alam raya ini.
Bagaimana caranya kita fokus pada let go, bukan pada apa yang kita inginkan?
Misalnya Anda sedang mengalami kesulitan finansial. Fokus Anda bukan pada intent yang 3P, dimana Anda ingin Rpxxxx uang misalnya. Anda cukup bertanya, misalnya: “Seandainya kondisi finansial saya berbeda, apa yang saya rasakan?” Jadikan pertanyaan ini sebagai INTENT. Lantas observe (perhatikan) apa yang BERBEDA - bukan apa yang sama - dari feeling Anda. Tanyakan sekali lagi, misalnya: “Seandainya keinginan saya untuk punya uang tidak ada, bagaimana rasanya?”. Perhatikan feeling yang berbeda dan rasakan.
Barangkali Anda lantas merasa ada kelegaan di hati. Anda mungkin melihat gambar balok es mencair. Barangkali Anda mendengar suara yang bilang "sebentar lagi kamu kaya". Apa saja, yang jelas tanpa dibuat-buat. Melalui hati, rasakan seolah-olah apa yang Anda inginkan sudah terjadi sekarang. Perhatikan dan rasakan semua ini kemudian LET GOOOOOOOOOOO.

Seorang teman mempraktekkan ini dan beberapa jam kemudian dia memperoleh uang beberapa juta. Jauh melampaui “wildest imagination”nya, karena expectationnya sudah di let go. Seorang teman lain sembuh dari penyakit yang sudah menahun. Hanya cukup dengan bertanya dan let go.
Intinya: fokus kita bukan pada apa yang kita inginkan, tapi pada let go. Izinkan unconscious mind kita yang dengan multi-processor nya bekerja tanpa diganggu oleh kekhawatiran atau dan keragu-raguan.
 

sedikit info tentang kaskus

kaskus itu forum gitu lah gan
kalau baru pertama masuk kaskus biasanya orang agak bingung gan
ini gw kasi beberapa istilah yang biasa di gunakan dalam kaskus
- cendol= reputasi baik (GRP) istilah ini adalah istilah resmi dari kaskus buat reputasi baik lho..
- bata= reputasi buruk (BRP) *sama kayak di atas
- gan= singkatan dari juragan (bisa di gunakan untuk ce/co)
- pertamax= sebutan untuk postingan pertama pada suatu thread (sebenernya cuma plesetan pertama)
- mimin= administrator
- momod= moderator
 

Pemanasan global

Anomali temperatur permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada temperatur rata-rata dari 1940 sampai 1980
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Penyebab pemanasan global

Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

Efek umpan balik

Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke Universitymengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
.

Dampak pemanasan global

Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Cuaca

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini) Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Pertanian

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Menghilangkan karbon

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.